Situs ini untuk menyimpan semua karya dan apa saja yang mengisi lembaran hidupku yang MENGALUN, MERIAK, dan MENGALIR bagai AIR. Mari kita saling berbagi demi pemajuan peradaban di muka bumi. Mungkin kita tak bisa mengubah apa-apa, tapi setidaknya kita sudah BERBUAT dan BERKARYA walau hanya SETITIK DEBU DI HAMPAR GURUN atau cuma SEBUIH AIR DI LUAS SAMUDERA!

TAHTA

Mahkota di kepala
tandakan titah tundukkan telinga
kaiskan kaki kerahkan kereta
kencana kuda ksatria

Mahkota di kepala
tahta singgasana raja ;
lalim dan alim mesti beda
rakyat dan ningrat
hamba dan paduka
tak mesti berbeda
meski hamba bertelanjang dada
dan paduka berkain sutera
; sebab singgasana tetesan keringat
rakyat
tentulah mesti diingat
hingga hayat ke liang lahat

Mahkota di kepala
mestikah titah tak terbantah ;
hamba rendah semakin gundah
tidakkah takut tahta terpatah
ataukah malah kepala terpisah

ptk, 1993 LANJUT BEB..

SAJAK LISAN

Ada apa di balik wajah wajah resah
: kerut kerut bergelombang dalam jiwa
yang tak mudah ditafsirkan begitu saja

Itulah warna hidup dan kehidupan
bagi makhluk berpredikat manusia
: membuat pernyataan dan pertanyaan
dan penjelasan lisan

Itulah kehidupan manusia
yang tak selalu dapat merumuskan
pertanyaan
dan pernyataan dengan lisan

Itulah kita

Apa ada kesenduan dan keresahan
di balik wajah wajah
yang selalu dapat berlisan dan berkata?

Itulah hidup dan kehidupan manusia

Lisan tanpa ditanya
sering bermain aneka peran
dan perang
dingin ataupun panas

Lisan adalah kehidupan
dan lisanlah peranan kehidupan
di dalam dunia
dan di luarnya

Adalah rindu yang meredam lisan
adalah sendu yang memendam lisan
adalah kelu yang menawan lisan

Apakah kematian juga akhir seutas lisan?

Kita mesti banyak belajar-agaknya-
agar berperan
Tanpa lisan kitakah penonton?

Adalah rindu yang meredam lisan
adalah sendu yang memendam lisan
adalah kelu yang menawan lisan
adalah manusia perankan tokoh lisan

Ada apa di balik lisan yang rindu
ada apa di balik lisan yang sendu
ada apa di balik lisan yang kelu
: di balik wajah wajah tak berdarah
: di balik wajah wajah resah?

Ke mana mana lisan ada
di mana mana lisan berada
dalam kehidupan
dalam kematian
dan kehidupan kembali

Lisanlah kehidupan
setelah kematian

Dalam kehidupan lisan menghidupkan
dalam kehidupan lisan mematikan
dalam kehidupan lisan bermain
dan berperan
: segala watak dan keinginan

Hiduplah mereka berlisan
hiduplah mereka yang berperan
hiduplah mereka yang berkuasa
sebab lisan tergenggam tangan
sebab lisan terpeluk pelatuk
siap membidik dan meletup

Hiduplah mereka yang berkata
dan berkata kata
sebab mereka penguasa
sebab mereka berkuasa
sebab mereka pemegang senjata

Ada apa di balik lisan yang berduka
ada apa di balik wajah yang terluka
Ada apa di balik jiwa yang menderita

Lisankah yang bertanya?

Lisanlah yang berkata
sebab lisan punya nama
sebab lisan punya jiwa
sebab lisan punya kuasa

Lisan tak mudah berkata kata
di angkasaraya
sebab mega mega
terkepung badai
: meski mega membawa hujan
meski mega menjanjikan kehidupan
meski hujan dinanti nantikan:
agar wajah wajah resah cerah
agar wajah wajah wajah sendu merah bersemu
agar jiwa jiwa redup hidup
agar badai tak menghalang hujan
agar hujan memberikan kehidupan

tapi, siapakah pemilik lisan
tapi, siapakah pemilik nama
tapi, siapakah pemilik jiwa
tapi, siapakah pemilik hidup
tapi, siapakah pemilik kuasa
tapi, siapakah pemilik siapa?

pontianak, 1993 LANJUT BEB..
E
D
O
Copyright @ 2009
Edo Pradana Prasitha.
All Right Reserved