Mahkota di kepala
tandakan titah tundukkan telinga
kaiskan kaki kerahkan kereta
kencana kuda ksatria
Mahkota di kepala
tahta singgasana raja ;
lalim dan alim mesti beda
rakyat dan ningrat
hamba dan paduka
tak mesti berbeda
meski hamba bertelanjang dada
dan paduka berkain sutera
; sebab singgasana tetesan keringat
rakyat
tentulah mesti diingat
hingga hayat ke liang lahat
Mahkota di kepala
mestikah titah tak terbantah ;
hamba rendah semakin gundah
tidakkah takut tahta terpatah
ataukah malah kepala terpisah
ptk, 1993
LANJUT BEB..
SAJAK LISAN
Ada apa di balik wajah wajah resah
: kerut kerut bergelombang dalam jiwa
yang tak mudah ditafsirkan begitu saja
Itulah warna hidup dan kehidupan
bagi makhluk berpredikat manusia
: membuat pernyataan dan pertanyaan
dan penjelasan lisan
Itulah kehidupan manusia
yang tak selalu dapat merumuskan
pertanyaan
dan pernyataan dengan lisan
Itulah kita
Apa ada kesenduan dan keresahan
di balik wajah wajah
yang selalu dapat berlisan dan berkata?
Itulah hidup dan kehidupan manusia
Lisan tanpa ditanya
sering bermain aneka peran
dan perang
dingin ataupun panas
Lisan adalah kehidupan
dan lisanlah peranan kehidupan
di dalam dunia
dan di luarnya
Adalah rindu yang meredam lisan
adalah sendu yang memendam lisan
adalah kelu yang menawan lisan
Apakah kematian juga akhir seutas lisan?
Kita mesti banyak belajar-agaknya-
agar berperan
Tanpa lisan kitakah penonton?
Adalah rindu yang meredam lisan
adalah sendu yang memendam lisan
adalah kelu yang menawan lisan
adalah manusia perankan tokoh lisan
Ada apa di balik lisan yang rindu
ada apa di balik lisan yang sendu
ada apa di balik lisan yang kelu
: di balik wajah wajah tak berdarah
: di balik wajah wajah resah?
Ke mana mana lisan ada
di mana mana lisan berada
dalam kehidupan
dalam kematian
dan kehidupan kembali
Lisanlah kehidupan
setelah kematian
Dalam kehidupan lisan menghidupkan
dalam kehidupan lisan mematikan
dalam kehidupan lisan bermain
dan berperan
: segala watak dan keinginan
Hiduplah mereka berlisan
hiduplah mereka yang berperan
hiduplah mereka yang berkuasa
sebab lisan tergenggam tangan
sebab lisan terpeluk pelatuk
siap membidik dan meletup
Hiduplah mereka yang berkata
dan berkata kata
sebab mereka penguasa
sebab mereka berkuasa
sebab mereka pemegang senjata
Ada apa di balik lisan yang berduka
ada apa di balik wajah yang terluka
Ada apa di balik jiwa yang menderita
Lisankah yang bertanya?
Lisanlah yang berkata
sebab lisan punya nama
sebab lisan punya jiwa
sebab lisan punya kuasa
Lisan tak mudah berkata kata
di angkasaraya
sebab mega mega
terkepung badai
: meski mega membawa hujan
meski mega menjanjikan kehidupan
meski hujan dinanti nantikan:
agar wajah wajah resah cerah
agar wajah wajah wajah sendu merah bersemu
agar jiwa jiwa redup hidup
agar badai tak menghalang hujan
agar hujan memberikan kehidupan
tapi, siapakah pemilik lisan
tapi, siapakah pemilik nama
tapi, siapakah pemilik jiwa
tapi, siapakah pemilik hidup
tapi, siapakah pemilik kuasa
tapi, siapakah pemilik siapa?
pontianak, 1993 LANJUT BEB..
: kerut kerut bergelombang dalam jiwa
yang tak mudah ditafsirkan begitu saja
Itulah warna hidup dan kehidupan
bagi makhluk berpredikat manusia
: membuat pernyataan dan pertanyaan
dan penjelasan lisan
Itulah kehidupan manusia
yang tak selalu dapat merumuskan
pertanyaan
dan pernyataan dengan lisan
Itulah kita
Apa ada kesenduan dan keresahan
di balik wajah wajah
yang selalu dapat berlisan dan berkata?
Itulah hidup dan kehidupan manusia
Lisan tanpa ditanya
sering bermain aneka peran
dan perang
dingin ataupun panas
Lisan adalah kehidupan
dan lisanlah peranan kehidupan
di dalam dunia
dan di luarnya
Adalah rindu yang meredam lisan
adalah sendu yang memendam lisan
adalah kelu yang menawan lisan
Apakah kematian juga akhir seutas lisan?
Kita mesti banyak belajar-agaknya-
agar berperan
Tanpa lisan kitakah penonton?
Adalah rindu yang meredam lisan
adalah sendu yang memendam lisan
adalah kelu yang menawan lisan
adalah manusia perankan tokoh lisan
Ada apa di balik lisan yang rindu
ada apa di balik lisan yang sendu
ada apa di balik lisan yang kelu
: di balik wajah wajah tak berdarah
: di balik wajah wajah resah?
Ke mana mana lisan ada
di mana mana lisan berada
dalam kehidupan
dalam kematian
dan kehidupan kembali
Lisanlah kehidupan
setelah kematian
Dalam kehidupan lisan menghidupkan
dalam kehidupan lisan mematikan
dalam kehidupan lisan bermain
dan berperan
: segala watak dan keinginan
Hiduplah mereka berlisan
hiduplah mereka yang berperan
hiduplah mereka yang berkuasa
sebab lisan tergenggam tangan
sebab lisan terpeluk pelatuk
siap membidik dan meletup
Hiduplah mereka yang berkata
dan berkata kata
sebab mereka penguasa
sebab mereka berkuasa
sebab mereka pemegang senjata
Ada apa di balik lisan yang berduka
ada apa di balik wajah yang terluka
Ada apa di balik jiwa yang menderita
Lisankah yang bertanya?
Lisanlah yang berkata
sebab lisan punya nama
sebab lisan punya jiwa
sebab lisan punya kuasa
Lisan tak mudah berkata kata
di angkasaraya
sebab mega mega
terkepung badai
: meski mega membawa hujan
meski mega menjanjikan kehidupan
meski hujan dinanti nantikan:
agar wajah wajah resah cerah
agar wajah wajah wajah sendu merah bersemu
agar jiwa jiwa redup hidup
agar badai tak menghalang hujan
agar hujan memberikan kehidupan
tapi, siapakah pemilik lisan
tapi, siapakah pemilik nama
tapi, siapakah pemilik jiwa
tapi, siapakah pemilik hidup
tapi, siapakah pemilik kuasa
tapi, siapakah pemilik siapa?
pontianak, 1993 LANJUT BEB..
Langganan:
Postingan (Atom)
E
D
O
Copyright @ 2009
Edo Pradana Prasitha.
All Right Reserved
D
O
Copyright @ 2009
Edo Pradana Prasitha.
All Right Reserved