Selesai sudah lembaran terakhir
belum sempat kututup
: semakin ke ujung
goresan makin menebal
Kapan kuucapkan selamat tinggal?
: sementara tahun baru
sudah minta diperawani
tapi aku baru bisa berucap:
Biarkan aku sendiri!
Detik detik berlalu
melukis bayang bayang
di tembok kesepian
sedangkan aku terpahat
menatap bayang bayang
makin menghitam
Kulihat senyum di tembok
kulihat tetes embun di tembok
segalanya terlukis di tembok
Kapan kuucapkan selamat tinggal?
Masih tak ada jawaban
karena kesepian semakin sepi
karena bayangan semakin hitam
: kucoba merapat bayangan
ia malah berseru:
Tinggalkan aku sendiri,
sampai saatnya kau datang padaku!
Kesepian menghitam
bayang bayang menyepi
mengikut jejak lumut
: perlahan lahan terkikis
habis
Kapan kuucapkan selamat tinggal?
Aku tak mau menjawab
: dan kulangsungkan perkawinan
dengan tahun baru!
ptk, 27/12/90
LANJUT BEB..
HITAM PUTIH
Hitam adalah kemenangan
untuk jelajahi malam di siang benderang
Segala angan menerawang
dari atas ranjang.
Hitam lupakan putih
yang sebentar lagi merapat
dan bersandar.
Di siang benderang hitam
mulai bergulir di ujung jalan
namun malam terus berderit.
Putih
satu satu memancar
kelopak mata dan bibir bergetar
kemenangan perlahan lahan
menyingkir menghindar
tinggalkan segala angan
tinggalkan segala kenikmatan
ketika malam tak pernah siang.
Hitam tak lagi terulang
lantaran tak lagi benderang
lantaran bukan lagi teman.
kenikmatan hanya membayang
dalam kesendirian
disaput kaca kaca bening
di muara dan lembah kerentaan.
tak ada lagi lenguhan panjang
tak ada lagi desah desah
di ranjang
: hanya rangkaian kata
ribuan tanya:
"Ke mana pulang?"
ptk, 27 des'90 LANJUT BEB..
untuk jelajahi malam di siang benderang
Segala angan menerawang
dari atas ranjang.
Hitam lupakan putih
yang sebentar lagi merapat
dan bersandar.
Di siang benderang hitam
mulai bergulir di ujung jalan
namun malam terus berderit.
Putih
satu satu memancar
kelopak mata dan bibir bergetar
kemenangan perlahan lahan
menyingkir menghindar
tinggalkan segala angan
tinggalkan segala kenikmatan
ketika malam tak pernah siang.
Hitam tak lagi terulang
lantaran tak lagi benderang
lantaran bukan lagi teman.
kenikmatan hanya membayang
dalam kesendirian
disaput kaca kaca bening
di muara dan lembah kerentaan.
tak ada lagi lenguhan panjang
tak ada lagi desah desah
di ranjang
: hanya rangkaian kata
ribuan tanya:
"Ke mana pulang?"
ptk, 27 des'90 LANJUT BEB..
HUTAN
kau perawan yang kesepian
dulu bulumu begitu lebat
ketika kita bergulat
dalam napas yang bulat
tanpa cacat
kau berdesah akupun bergairah
semangat hidupku bertambah
kau perawan yang kesepian
kini tak lagi perawan
diperkosa dan dijarah
mesin-mesin perkasa
tak berdaya dirambah
mata-mata besi tak bermata
tubuhmu tergolek telanjang
dielus gerigi yang meradang
kau menjerit
tubuhmu belah
sementara majikanmu tertawa renyah
hari ini dapatkan lagi rupiah
pontianak, april 1990 LANJUT BEB..
dulu bulumu begitu lebat
ketika kita bergulat
dalam napas yang bulat
tanpa cacat
kau berdesah akupun bergairah
semangat hidupku bertambah
kau perawan yang kesepian
kini tak lagi perawan
diperkosa dan dijarah
mesin-mesin perkasa
tak berdaya dirambah
mata-mata besi tak bermata
tubuhmu tergolek telanjang
dielus gerigi yang meradang
kau menjerit
tubuhmu belah
sementara majikanmu tertawa renyah
hari ini dapatkan lagi rupiah
pontianak, april 1990 LANJUT BEB..
Langganan:
Postingan (Atom)
E
D
O
Copyright @ 2009
Edo Pradana Prasitha.
All Right Reserved
D
O
Copyright @ 2009
Edo Pradana Prasitha.
All Right Reserved