Kemarin kau ucapkan kata yang sama
begitu indah rangkaian bunyinya
aku terpana
hingga lupa penderitaan
yang mengental di jiwa
Kata indah yang terucap
meruntuhkan pilar yang tertancap
mengguncang bumi tempat berpijak
menghambur satwa-satwa tanpa arah
hanya kau
dan aku
Kemarin terpana penderitaan
dibius harum bunga penuh kumbang
Hari ini matahari tak lagi
bersahabat denganmu tak lagi
dekati harum bunga
membius
Kata-kata kehilangan keindahan
kata-kata bermain sendirian
tanpa teman
tanpa nada
tanpa makna
Penderitaan telah bosan
dengan keindahan kata-kata
Penderitaan menanti matahari
menyubur benih menuai buah
Itu saja.
pontianak, 26/10/92
E
D
O
Copyright @ 2009
Edo Pradana Prasitha.
All Right Reserved
D
O
Copyright @ 2009
Edo Pradana Prasitha.
All Right Reserved